Apabila lazimnya seseorang perempuan dinikahkan oleh para wali - walinya, hingga berubah halnya dengan perempuan ini. karena dia dinikahkan langsung oleh allah swt dari atas ‘arsy - nya.
walaupun berstatus bagaikan seseorang janda, tetapi allah ta’ala membagikan keistimewaan kepada perempuan ini. tidak hanya itu, dia pula tidaklah seseorang perempuan biasa, karena dia merupakan seseorang perempuan yang berparas menawan dan juga pula menggambarkan penghulu para perempuan dalam perihal agamanya, kezuhudannya, kedermawanannya, dan juga kebaikannya.
sampai - sampai kala seseorang lelaki yang pula istimewa melamarnya, hingga allah swt juga berkenan buat menikahkan keduanya tanpa wali dan juga tanpa saksi mata. terlebih lagi cerita ini juga diabadikan di dalam al - qur’an. lalu, siapakah perempuan istimewa yang dinikahkan oleh allah swt tersebut ? berikut ini ringkasannya.
dia merupakan ummul mu’minin zainab bintu jahsy. dan juga ibunya merupakan umaimah bintu abdul muthalib bin hasyim, bibi rasululullah saw dari pihak bapaknya.
sehabis diceraikan oleh suaminya, zainab bintu jahsy memperoleh lamaran dari seorang yang begitu mulia yang tidak sempat terbayangkan sebelumnya olehnya. hendak namun, dia tidak lekas mengiyakan lamaran tersebut. karna dia mau memohon petunjuk kepada allah swt hal - hal lamaran tersebut.
benar tidak gampang menurutnya buat menerima lamaran itu, karena orang yang melamarnya merupakan bapak angkat untuk suaminya dahulu. ialah rasulullah saw yang pula menggambarkan bapak angkat dari zaid bin haritsah ra, suami zainab bintu jahsy sebelumnya.
oleh karena itu dia terasa takut menimpa komentar teman apabila dia menerima lamaran tersebut. tidak hanya itu, dia pula terasa ragu apakah perihal tersebut diperbolehkan di dalam islam.
sampai - sampai zainab bintu jahsy juga berwudhu dan juga melakukan shalat, kemudian setelah itu berdoa,
“ya allah, rasul - mu mengirimkan utusannya buat meminang aku. seandainya aku pantas jadi istri dia, hingga nikahkanlah aku dengan dia. ”
hingga dalam perihal ini, allah swt juga berfirman kalau.
“dan (ingatlah) , kala kalian mengatakan kepada orang yang allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan juga kalian (pula) telah berikan nikmat kepadanya: ‘tahanlah terus isterimu dan juga bertakwalah kepada allah, ” lagi kalian menyembunyikan di dalam hatimu apa yang allah hendak menyatakannya, dan juga kalian cemas kepada manusia, lagi allah - lah yang lebih berhak buat kalian takuti. hingga tatkala zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya (menceraikannya). kami kawinkan kalian dengan ia biar tidak terdapat keberatan untuk orang mukmin buat (mengawini) isteri - isteri kanak - kanak angkat mereka, apabila kanak - kanak angkat itu telah menuntaskan keperluannya daripada isterinya. dan juga merupakan ketetapan allah itu tentu terjalin. ” (qs. al - ahzab: 37)
sampai - sampai ayat ini juga jadi laporan gembira untuk zainab, terlebih lagi karna gembiranya hingga dia juga langsung bersujud. dengan demikian allah ta’ala juga menikahkan zainab dengan rasulullah saw dengan nash kitab - nya tanpa wali dan juga tanpa saksi mata.
tidak hanya itu kejadian perkawinan ini juga jadi dasar hukum untuk umat muslim supaya tidak ragu menikahi mantan istri anak angkat seorang diri. dan juga perihal ini pula menampilkan kalau peran anak angkat tidak sama dengan peran anak kandung.
terlebih lagi dikala perkawinan zainab dan juga rasulullah berlangsung, terjalin suatu keajaiban yang pula menggambarkan mukjizat nabi muhammad saw, sebagaimana dikisahkan oleh anas bin malik kalau di hari perkawinan rasululllah tersebut, sebetulnya dia tidak mempunyai hidangan.
sampai - sampai ibunya juga mengirimkan santapan buat rasulullah dalam suatu wadah kecil. tetapi, rasulullah malah memerintahkan anas buat mengundang banyak orang. dan juga kala seluruh orang telah tiba, rasulullah juga membenamkan ketiga jarinya ke dalam bejana. ajaibnya, bejana tersebut seketika berisi kurma yang amat banyak sampai - sampai para undangan meninggalkan rumah rasulullah dalam kondisi kenyang. (diriwayatkan oleh ibnu sa’ad dalam thabaqah kubra 8: 104 - 105)
sebagaimana disebutkan sebelumnya kalau zainab bintu jahsy merupakan seseorang perempuan yang amat dermawan dan juga giat berpuasa. walaupun dia bekerja dan juga mempunyai pemasukan seorang diri, tetapi dia tidak memakainya buat berfoya - foya melainkan buat disedekahkan kepada fakir miskin.
oleh karena itu, rasulullah saw sempat mengatakan pada sesuatu hari kalau yang hendak wafat kesatu kali diantara para istri - istrinya merupakan dia yang panjang tangannya. sampai - sampai para istri rasulullah juga mengukur dan juga menyamakan panjang tangan mereka. dan juga yang amat panjang tangannya merupakan saudah ra.
namun nyatanya yang wafat kesatu kali sehabis rasulullah merupakan zainab bintu jahsy ra. dengan demikian barulah mereka paham kalau, panjang tangan yang diartikan merupakan ia yang amat dermawan.
( sumber: palingyunik. blogspot. co. id )
walaupun berstatus bagaikan seseorang janda, tetapi allah ta’ala membagikan keistimewaan kepada perempuan ini. tidak hanya itu, dia pula tidaklah seseorang perempuan biasa, karena dia merupakan seseorang perempuan yang berparas menawan dan juga pula menggambarkan penghulu para perempuan dalam perihal agamanya, kezuhudannya, kedermawanannya, dan juga kebaikannya.
sampai - sampai kala seseorang lelaki yang pula istimewa melamarnya, hingga allah swt juga berkenan buat menikahkan keduanya tanpa wali dan juga tanpa saksi mata. terlebih lagi cerita ini juga diabadikan di dalam al - qur’an. lalu, siapakah perempuan istimewa yang dinikahkan oleh allah swt tersebut ? berikut ini ringkasannya.
dia merupakan ummul mu’minin zainab bintu jahsy. dan juga ibunya merupakan umaimah bintu abdul muthalib bin hasyim, bibi rasululullah saw dari pihak bapaknya.
sehabis diceraikan oleh suaminya, zainab bintu jahsy memperoleh lamaran dari seorang yang begitu mulia yang tidak sempat terbayangkan sebelumnya olehnya. hendak namun, dia tidak lekas mengiyakan lamaran tersebut. karna dia mau memohon petunjuk kepada allah swt hal - hal lamaran tersebut.
benar tidak gampang menurutnya buat menerima lamaran itu, karena orang yang melamarnya merupakan bapak angkat untuk suaminya dahulu. ialah rasulullah saw yang pula menggambarkan bapak angkat dari zaid bin haritsah ra, suami zainab bintu jahsy sebelumnya.
oleh karena itu dia terasa takut menimpa komentar teman apabila dia menerima lamaran tersebut. tidak hanya itu, dia pula terasa ragu apakah perihal tersebut diperbolehkan di dalam islam.
sampai - sampai zainab bintu jahsy juga berwudhu dan juga melakukan shalat, kemudian setelah itu berdoa,
“ya allah, rasul - mu mengirimkan utusannya buat meminang aku. seandainya aku pantas jadi istri dia, hingga nikahkanlah aku dengan dia. ”
hingga dalam perihal ini, allah swt juga berfirman kalau.
“dan (ingatlah) , kala kalian mengatakan kepada orang yang allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan juga kalian (pula) telah berikan nikmat kepadanya: ‘tahanlah terus isterimu dan juga bertakwalah kepada allah, ” lagi kalian menyembunyikan di dalam hatimu apa yang allah hendak menyatakannya, dan juga kalian cemas kepada manusia, lagi allah - lah yang lebih berhak buat kalian takuti. hingga tatkala zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya (menceraikannya). kami kawinkan kalian dengan ia biar tidak terdapat keberatan untuk orang mukmin buat (mengawini) isteri - isteri kanak - kanak angkat mereka, apabila kanak - kanak angkat itu telah menuntaskan keperluannya daripada isterinya. dan juga merupakan ketetapan allah itu tentu terjalin. ” (qs. al - ahzab: 37)
sampai - sampai ayat ini juga jadi laporan gembira untuk zainab, terlebih lagi karna gembiranya hingga dia juga langsung bersujud. dengan demikian allah ta’ala juga menikahkan zainab dengan rasulullah saw dengan nash kitab - nya tanpa wali dan juga tanpa saksi mata.
tidak hanya itu kejadian perkawinan ini juga jadi dasar hukum untuk umat muslim supaya tidak ragu menikahi mantan istri anak angkat seorang diri. dan juga perihal ini pula menampilkan kalau peran anak angkat tidak sama dengan peran anak kandung.
terlebih lagi dikala perkawinan zainab dan juga rasulullah berlangsung, terjalin suatu keajaiban yang pula menggambarkan mukjizat nabi muhammad saw, sebagaimana dikisahkan oleh anas bin malik kalau di hari perkawinan rasululllah tersebut, sebetulnya dia tidak mempunyai hidangan.
sampai - sampai ibunya juga mengirimkan santapan buat rasulullah dalam suatu wadah kecil. tetapi, rasulullah malah memerintahkan anas buat mengundang banyak orang. dan juga kala seluruh orang telah tiba, rasulullah juga membenamkan ketiga jarinya ke dalam bejana. ajaibnya, bejana tersebut seketika berisi kurma yang amat banyak sampai - sampai para undangan meninggalkan rumah rasulullah dalam kondisi kenyang. (diriwayatkan oleh ibnu sa’ad dalam thabaqah kubra 8: 104 - 105)
sebagaimana disebutkan sebelumnya kalau zainab bintu jahsy merupakan seseorang perempuan yang amat dermawan dan juga giat berpuasa. walaupun dia bekerja dan juga mempunyai pemasukan seorang diri, tetapi dia tidak memakainya buat berfoya - foya melainkan buat disedekahkan kepada fakir miskin.
oleh karena itu, rasulullah saw sempat mengatakan pada sesuatu hari kalau yang hendak wafat kesatu kali diantara para istri - istrinya merupakan dia yang panjang tangannya. sampai - sampai para istri rasulullah juga mengukur dan juga menyamakan panjang tangan mereka. dan juga yang amat panjang tangannya merupakan saudah ra.
namun nyatanya yang wafat kesatu kali sehabis rasulullah merupakan zainab bintu jahsy ra. dengan demikian barulah mereka paham kalau, panjang tangan yang diartikan merupakan ia yang amat dermawan.
( sumber: palingyunik. blogspot. co. id )
comment 0 comments:
more_vert