Konon, lebih lezat menjalakan ikatan dengan laki - laki matang daripada yang seumuran. mereka (laki - laki matang) ini sudah mapan dari sisi finansial dan juga mental, ngemong banget, dan juga yang tentu pengalaman hidupnya jauh lebih banyak dimana perihal tsb malah kian memancarkan aura ke - lelaki - annya.
katanya sih begitu. dan juga tentu aja, sebagian besar laki - laki matang dan juga mapan ini sudah berkeluarga. sayangnya, status bagaikan laki - laki yang sudah tidak single lagi tersebut kadangkala tidak membikin cukup banyak perempuan muda menyerah buat memperoleh terlebih lagi merebut mereka dan juga memisahkannya dari keluarga sampai tercerai berai tidak harus keruan. egois, ya? iya. dan juga, itu dalil. miris.
jangan keburu gram dahulu bagaikan pria karna mereka yang dicintai, dikagumi, dan juga dielu - elukan kala sudah jadi “sesuatu” bukan sekedar dicintai secara tulus dari hati, melainkan karna sang pria tersebut memiliki suatu yang dapat dimanfaatkan.
entah itu duit, jabatan, ataupun semata - mata atensi. jadi, pria yang sudah beristri hendaknya tidak berpikir naif, lugu, polos, terlebih lagi labil seperti anak muda baru gede. realistislah.
sebaliknya buat parawanita muda yang bisa jadi lagi berposisi di fase puncak (masa - masa menawan/masa - masa emas) terdapat sebagian pertimbangan yang wajib dipikirkan saat sebelum menjalakan ikatan ataupun merebut suami teman , ialah:
1. apa yang kita tanam tentu hendak berbuah
percaya apa yang kita jalani tidak hendak terdapat dampak sampingnya? jangan cuma berpikir nikmat sesaat. kita seorang diri sudah kerap memandang dalil serupa apa kehidupan orang yang suka mengganggu ikatan teman yang legal.
apa kita percaya ingin serupa itu? nikmat yang didapat setahun 2 tahun, tetapi akibat yang didapat dapat seumur hidup.
2. hargai diri sendiri
merebut suami teman tidak hendak membikin seseorang perempuan lebih hebat, malah kebalikannya, yang terdapat malah merendahkan dan juga menghinakan diri seorang diri. emang tidak harus terdapat yang lain (yang masih single and available) sampai - sampai suami teman diembat? na’udzubillah.
3. maukah kita nanti diperlakukan serupa itu
bahwa tidak harus ingin dicubit ya jangan nyubit. apakah ingin suami kita nanti direbut teman ? bahwa tidak ingin, mengapa melaksanakan perihal yang dibenci?
4. bukan kebahagiaan namanya bila buat mendapatkannya dengan trik membikin teman terluka
senang mempunyai banyak pintu, ragamnya banyak. tetapi pada prinsipnya sama, ialah tidak merugikan teman . senang dengan trik melukai teman tidaklah senang, tetapi wujud kejahatan terselubung.
5. masih banyak perihal berarti yang wajib dipikirkan
daripada menebar sensasi, mengapa tidak membikin prestasi? hidup sangat berharga bila cuma dipakai buat perihal yang dampak samping negatifnya begitu banyak dan domino.
6. seluruh cuma sementara
terasa bangga karna menawan dan juga dapat menggoda laki - laki beristri? terasa hebat? hendaknya benak ini diperbaiki lagi karna sejatiny yang terdapat malah kebalikannya.
jangan naif. yang dikala ini nenek - nenek dan juga keriput lampaunya pula sempat muda dan juga menawan penuh pesona. sadari kalau seluruh itu tidak hendak selamanya, cuma sedangkan, tidak hendak bertahan lama.
7. pikirkan bila itu terjalin pada keluarga kita
gimana bila keluarga kita sirna karna kehadiran perempuan lain yang merebut bapak kita. gimana kerasanya? hingga itu pula yang hendak terjalin.
hendak senantiasa terdapat korban - korban tidak berdosa akibat dari perbuatan egois dan juga tidak bertanggung jawab. pikirkanlah perasaan kanak - kanak dari pria yang direbut.
8. cinta pria beristri tersebut tidak hendak sama
sebagaimana sang perempuan memandang pria cuma dari sisi kemapanannya aja, juga pria. mereka pula cuma hendak memandang sang perempuan cuma dari sisi raga semata, bukan cinta dari hati. ingin yang habis manis sepah dibuang?
bila benar masih mempunyai hati nurani, tentu perihal tersebut tidak hendak dicoba. beda lagi bila hati nurani sudah mati. ☺
oleh: miyosi ariefiansyah
@miyosimiyo owner rumahmiyosi. com merupakan istri, bunda, penulis, dan juga pembelajar.
( sumber: ummi - online. com )
katanya sih begitu. dan juga tentu aja, sebagian besar laki - laki matang dan juga mapan ini sudah berkeluarga. sayangnya, status bagaikan laki - laki yang sudah tidak single lagi tersebut kadangkala tidak membikin cukup banyak perempuan muda menyerah buat memperoleh terlebih lagi merebut mereka dan juga memisahkannya dari keluarga sampai tercerai berai tidak harus keruan. egois, ya? iya. dan juga, itu dalil. miris.
jangan keburu gram dahulu bagaikan pria karna mereka yang dicintai, dikagumi, dan juga dielu - elukan kala sudah jadi “sesuatu” bukan sekedar dicintai secara tulus dari hati, melainkan karna sang pria tersebut memiliki suatu yang dapat dimanfaatkan.
entah itu duit, jabatan, ataupun semata - mata atensi. jadi, pria yang sudah beristri hendaknya tidak berpikir naif, lugu, polos, terlebih lagi labil seperti anak muda baru gede. realistislah.
sebaliknya buat parawanita muda yang bisa jadi lagi berposisi di fase puncak (masa - masa menawan/masa - masa emas) terdapat sebagian pertimbangan yang wajib dipikirkan saat sebelum menjalakan ikatan ataupun merebut suami teman , ialah:
1. apa yang kita tanam tentu hendak berbuah
percaya apa yang kita jalani tidak hendak terdapat dampak sampingnya? jangan cuma berpikir nikmat sesaat. kita seorang diri sudah kerap memandang dalil serupa apa kehidupan orang yang suka mengganggu ikatan teman yang legal.
apa kita percaya ingin serupa itu? nikmat yang didapat setahun 2 tahun, tetapi akibat yang didapat dapat seumur hidup.
2. hargai diri sendiri
merebut suami teman tidak hendak membikin seseorang perempuan lebih hebat, malah kebalikannya, yang terdapat malah merendahkan dan juga menghinakan diri seorang diri. emang tidak harus terdapat yang lain (yang masih single and available) sampai - sampai suami teman diembat? na’udzubillah.
3. maukah kita nanti diperlakukan serupa itu
bahwa tidak harus ingin dicubit ya jangan nyubit. apakah ingin suami kita nanti direbut teman ? bahwa tidak ingin, mengapa melaksanakan perihal yang dibenci?
4. bukan kebahagiaan namanya bila buat mendapatkannya dengan trik membikin teman terluka
senang mempunyai banyak pintu, ragamnya banyak. tetapi pada prinsipnya sama, ialah tidak merugikan teman . senang dengan trik melukai teman tidaklah senang, tetapi wujud kejahatan terselubung.
5. masih banyak perihal berarti yang wajib dipikirkan
daripada menebar sensasi, mengapa tidak membikin prestasi? hidup sangat berharga bila cuma dipakai buat perihal yang dampak samping negatifnya begitu banyak dan domino.
6. seluruh cuma sementara
terasa bangga karna menawan dan juga dapat menggoda laki - laki beristri? terasa hebat? hendaknya benak ini diperbaiki lagi karna sejatiny yang terdapat malah kebalikannya.
jangan naif. yang dikala ini nenek - nenek dan juga keriput lampaunya pula sempat muda dan juga menawan penuh pesona. sadari kalau seluruh itu tidak hendak selamanya, cuma sedangkan, tidak hendak bertahan lama.
7. pikirkan bila itu terjalin pada keluarga kita
gimana bila keluarga kita sirna karna kehadiran perempuan lain yang merebut bapak kita. gimana kerasanya? hingga itu pula yang hendak terjalin.
hendak senantiasa terdapat korban - korban tidak berdosa akibat dari perbuatan egois dan juga tidak bertanggung jawab. pikirkanlah perasaan kanak - kanak dari pria yang direbut.
8. cinta pria beristri tersebut tidak hendak sama
sebagaimana sang perempuan memandang pria cuma dari sisi kemapanannya aja, juga pria. mereka pula cuma hendak memandang sang perempuan cuma dari sisi raga semata, bukan cinta dari hati. ingin yang habis manis sepah dibuang?
bila benar masih mempunyai hati nurani, tentu perihal tersebut tidak hendak dicoba. beda lagi bila hati nurani sudah mati. ☺
oleh: miyosi ariefiansyah
@miyosimiyo owner rumahmiyosi. com merupakan istri, bunda, penulis, dan juga pembelajar.
( sumber: ummi - online. com )
comment 0 comments:
more_vert