Jangan Minta ke Tuhan Untuk Menghapus Rintangan, Tapi Berdoalah Agar Diberi Kekuatan Mengatasinya

label
label
label
2 orang murid menemui guru mereka saat sebelum lewat hutan. guru berikan mereka instruksi buat menjajaki jalur itu hingga pada akhir kesimpulan, guna persiapan tes akhir minggu ini.

jalur setapak itu mempunyai 2 sisi, satu sisi jelas dan juga lembut, sisi lain banyak kayu tumbang dan juga batu besar merintangi jalur.

seseorang murid memilah buat menjauhi rintangan, berlarian mengelilingi dan juga menempuh jalur termudah hingga akhir. dia terasa pandai dikala menghindarinya tanpa hambatan.

sedangkan, murid kedua memilah buat menanggulangi hambatan, berjuang lewat tiap tantangan di jalannya.

murid yang memilah jalur gampang ini tuntas lebih dahulu dan juga terasa bangga dengan pribadinya seorang diri.

“saya bahagia karna aku memilah buat menjauhi batu - batu besar dan juga kayu gelondongan, mereka cuma hendak memperlambat aku aja, ” pikirnya pada diri seorang diri.

murid kedua datang terakhir tetapi terasa keletihan dan juga menyesali jalur yang telah dipilihnya.

guru itu mengangguk dan juga tersenyum pada mereka berdua. dia memohon supaya mereka bergabung dengannya di posisi tertentu dalam 3 hari.

kala mereka datang, mereka dapat memandang kalau terdapat jurang yang lebarnya sebagian m. kedua murid itu memandang guru mereka dan juga si guru cuma berkata satu kata, “lompat! ”

murid kesatu memandang dari kejauhan dan juga hatinya runtuh. guru menatapnya, “apa yang salah? inilah lompatan mengarah kebesaran. seluruh suatu yang telah kau jalani hingga saat ini sepatutnya sudah dipersiapkan buat dikala ini. ”

murid itu mengangkut bahu dan juga berjalan berangkat, ketahui kalau dia belum mempersiapkannya dengan baik buat kebesaran.

murid kedua memandang guru itu dan juga tersenyum gugup.

dia ketahui saat ini kalau hambatan yang telah dijalaninya sebelumnya merupakan penggalan dari persiapan. dia ketahui saat ini kalau memilah menanggulangi rintangan, dan juga tidak menghindarinya, hingga dia juga siap buat melompat.

dia mengukur lompatannya, belari mengarah jurang, dan juga meluncurkan pribadinya ke hawa. dia sukses!

jia mau membikin lompatan mengarah kehebatan, hingga kita wajib paham kalau hidup dimaksudkan buat jadi rentetan tantangan yang kita obati, jangan dihindari.

kekacauan, obrolan yang susah, kerja keras, disiplin, berperan dengan berani dikala kita tidak merasakannya. itu penggalan dari konvensi.

jangan berdoa supaya tuhan menghapus rintangan, tetapi bergoa supaya ia berikan kita kekokohan buat mengatasinya. dan juga setelah itu melompatinya!






( sumber: intisari. grid. id )
Share This :

Related Post