Mahasiswa Muslim di Amerika Rindu Suara Adzan

label
label
label
Mahasiswa yang memperoleh beasiswa di amerika serikat dan juga kanada merindukan keluarga dan juga atmosfer spiritual sepanjang ramadhan, mereka yang tinggal jauh dan juga susah buat berjumpa dengan keluarga merasakan puasa yang cukup panjang ialah lebih dari 16 jam.

para mahasiswa tersebut berpuasa di bulan ramadhan dengan berbuka puasa berbarengan antar sesama mahasiswa buat memadu mereka dengan area rumah dan juga keluarga mereka walaupun keadaan tidak membolehkan. mereka mempersiapkan program spesial supaya dapat melakukan shalat berjamaah dan juga mengisi waktu luang dengan membaca alquran, tidak hanya mempersiapkan menu berbuka puasa dan juga kuliah mereka.

al - youm menghubungkan salah satu dari mahasiswa tersebut dan juga menanyakan keadaan mereka dalam menghabiskan ramadhan yang jauh dari kampung taman. abdullah abbas, mahasiswa jurusan nanoteknologi di universitas waterloo, ontario, kanada berkata, pribadinya tidak mampu berulang ke arab saudi karna masih wajib menuntaskan 3 semester yang tersisa, 2 akademika, dan juga satu aplikasi kerja lapangan (pkl) yang diperkirakan tuntas pada akhir agustus.

abbas berkata, dia rindu dengan suara adzan dan juga bepergian ke makkah buat melakukan umrah dengan keluarga dan juga sahabatnya sepanjang bulan suci serupa dikala ini.

mahasiswi jurusan administrasi kepustakaan universitas everest di ontario, ala al - hakim pula hadapi perihal yang sama. pribadinya tidak mampu kembali kampung ke arab saudi karna masih wajib berkuliah di masa panas. dia mengekspresikan perasaannya dikala melewati ramadhan jauh dari rumah tidak tergambarkan.

“karena kami merindukan atmosfer spiritual dari negeri kami, ” ucap ala.

mahasiswa universitas marvel di st. louis, missouri, haneen al - jahni mengatakan, kedatangan suami dan juga anak - anaknya membikin pribadinya hidup lebih ringan. “tapi bagaikan mahasiswi, aku merindukan suara adzan dan juga berkunjung ke masjidil haram, ” tutur haneen.

mahasiswa universitas missouri di kansas, faisal al - mutairi juga demikian. dia berkata mempunyai peluang buat menuntaskan pelatihan sepanjang masa panas ini yang mencegahnya buat kembali ke arab saudi pada ramadhan kali ini. “saya kangen dengna orang tua, pula mencermati adzan di arab saudi. ramadhan di as amat berubah, ’ kata faisal.






( sumber: republika. co. id )
Share This :

Related Post