Mochamad khaim setiawan (29) nekat berjalan kaki ke mekkah demi dapat beribadah naik haji. kisahnya gempar dituturkan di media sosial. aim, sapaan akrabnya, melaksanakan persiapan sepanjang 3 tahun.
bapak aim, syaufani solichin (74) , menuturkan di antara persiapan yang dicoba putranya merupakan berpuasa daud. persiapan yang dicoba aim, tidak hanya buat fisiknya, pula terpaut spiritnya.
“selama 3 tahun ini aim puasa daud, puasanya selang seling, satu hari puasa satu hari tidak, ” kata solichin dikala ditemui di kediamannya di pekalongan, jawa tengah, rabu (24/5/2017).
solichin menarangkan anaknya benar memiliki pendirian yang teguh. bila menginginkan suatu, tentu diusahakan seorang diri dengan sepenuh hati.
sesungguhnya, aim ditemani oleh 2 orang kawannya. tetapi setibanya di tegal, kawan - kawannya itu menyerah dan juga balik kanan. soal perbekalan yang dibawa, solichin menuturkan anaknya cuma bawa sebagian lembar baju dan juga sedikit duit.
“ketiga kakaknya (yang di jakarta) sebelumnya memohon ia buat kerja dahulu. tetapi anaknya tidak ingin. ia malah mempersiapkan raga ataupun mentalnya sepanjang 3 tahun, ” tutur solichin.
soal strategi yang ditempuh aim, solichin menarangkan anaknya itu berjalan tiap malam. di siang hari, aim istirahat.
kira - kira tiap hari, syaufani solichin memperoleh laporan anaknya dari sahabat anaknya. “ya, sebagian teman - temanya kira - kira tiap hari mengabarkan anak aku sehat - sehat malah diperlihatkan fotonya. aku seorang diri sudah tua tidak dapat gunakan hape, ” jelasnya sambil tersenyum lepas.
atas kepergian anaknya yang senantiasa nekat tersebut, bagaikan orang tua pribadinya bangga. dengan keuletannya itu apa yang dicita - citakan buat menunaikan haji, hendak tercapai.
“saya pasrahkan seluruhnya pada gusti allah, mudah - mudahan sehat - sehat aja, ” terangnya.
aim berangkat dari rumahnya di kecamatan wonopringgo, pekalongan, pada bertepatan pada 28 agustus 2016 dekat jam 22. 00 waktu indonesia barat (WIB). saat ini aim dikabarkan telah datang di timur tengah.
( sumber: detik. com )
bapak aim, syaufani solichin (74) , menuturkan di antara persiapan yang dicoba putranya merupakan berpuasa daud. persiapan yang dicoba aim, tidak hanya buat fisiknya, pula terpaut spiritnya.
“selama 3 tahun ini aim puasa daud, puasanya selang seling, satu hari puasa satu hari tidak, ” kata solichin dikala ditemui di kediamannya di pekalongan, jawa tengah, rabu (24/5/2017).
solichin menarangkan anaknya benar memiliki pendirian yang teguh. bila menginginkan suatu, tentu diusahakan seorang diri dengan sepenuh hati.
sesungguhnya, aim ditemani oleh 2 orang kawannya. tetapi setibanya di tegal, kawan - kawannya itu menyerah dan juga balik kanan. soal perbekalan yang dibawa, solichin menuturkan anaknya cuma bawa sebagian lembar baju dan juga sedikit duit.
“ketiga kakaknya (yang di jakarta) sebelumnya memohon ia buat kerja dahulu. tetapi anaknya tidak ingin. ia malah mempersiapkan raga ataupun mentalnya sepanjang 3 tahun, ” tutur solichin.
soal strategi yang ditempuh aim, solichin menarangkan anaknya itu berjalan tiap malam. di siang hari, aim istirahat.
kira - kira tiap hari, syaufani solichin memperoleh laporan anaknya dari sahabat anaknya. “ya, sebagian teman - temanya kira - kira tiap hari mengabarkan anak aku sehat - sehat malah diperlihatkan fotonya. aku seorang diri sudah tua tidak dapat gunakan hape, ” jelasnya sambil tersenyum lepas.
atas kepergian anaknya yang senantiasa nekat tersebut, bagaikan orang tua pribadinya bangga. dengan keuletannya itu apa yang dicita - citakan buat menunaikan haji, hendak tercapai.
“saya pasrahkan seluruhnya pada gusti allah, mudah - mudahan sehat - sehat aja, ” terangnya.
aim berangkat dari rumahnya di kecamatan wonopringgo, pekalongan, pada bertepatan pada 28 agustus 2016 dekat jam 22. 00 waktu indonesia barat (WIB). saat ini aim dikabarkan telah datang di timur tengah.
( sumber: detik. com )
comment 0 comments:
more_vert