Bolehkah Berdoa Buruk Kepada Orang yang Mendzalimi Kita? Ini Jawabannya

label
label
Persoalan:
assalamu’alaikum. afwan ustadz, terdapat yg mau aku tanyakan tentang suatu hadist, makna hadist tersebut:

“dari khalid bin abi imran, kalau ibn umar mengatakan: acapkali rasullullah saw. kala bakal meninggalkan majlis, berdoa buat sahabat - sahabatnya dengan doa berikut: ya allah, bagikan kepada kami kerasa cemas kepada - mu dengannya kami terhalang dari kemaksiatan kepadamu, bagikan kepada kami kekokohan buat taat kepadamu dengannya saya dapat masuk surga, bagikan kepada kami kerasa percaya (hendak kebaikan takdirmu) dengannya saya terasa ringan mengalami seluruh bencana dunia, bagikan kepada kami kesehatan supaya kami dapat menikmati rungu, penglihatan dan juga kekokohan kami sepanjang kami hidup, dan juga tetapkanlah kami dalam kesehatan tersebut hingga kami berulang kepadamu, timpakan keburukan kami buat orang - orang yg mendzolimi kami, bantulah kami atas orang - orang yang memusuhi kami, janganlah kau timpakan bencana atas agama kami (iman dan juga akidah kami) , jangan peruntukan dunia bagaikan tujuan pokok kami, jangan pula memahami benak kami, jangan peruntukan orang - orang dzalim mengasai kami. ” (hr. imam tirmidzi, nomor : 3502, vol. v, h. 262)

afwan ustadz, pada kalimat “timpakan keburukan kami buat orang - orang yg mendzolimi kami”, apakah itu tidak apa - apa? aku bimbang, setau aku rosul saw. suka memaafkan. setau aku rosul menyarankan memaafkan lebih baik dari pada membalas, pula bukankah tidak boleh mendoakan keburukan buat teman ?

aku cemas kalo keburukan orang yang aku dzalimi (baik terencana ataupun tidak) ditimpakan pada aku. tetapi aku doa di atas, apakah boleh menyirnakan ” timpakan keburukan kami buat orang - orang yg mendzolimi kami ” kala membacanya, ataupun gimana ustadz? afwan.

jawaban:
wa ‘alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh. bismillah walhamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala rasulillah wa ‘ala aalihi wa ashhabihi wa man waalah, wa ba’d:

jazakillah khairan atas pertanyaannya. mudah - mudahan allah ta’ala merahmati kita seluruh. hadits tersebut diriwayatkan oleh:

imam at tirmidzi dalam sunannya nomor. 3502, katanya: hasan gharib
imam an nasa’i dalam as sunan  (AL) kubra nomor. 10234
imam  (AL) bazzar dalam musnadnya nomor. 5989
imam alauddin  (AL) muttaqi  (AL) hindi dalam kanzul ‘ummal nomor. 3615, 3764

hadits ini hasan sebagaimana dikatakan imam at tirmidzi, dan juga dihasankan pula oleh syaikh  (AL) albani rahimahullah. (shahih wa dhaif sunan at tirmidzi nomor. 3502)

apa yang anti tanyakan, tentang doa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi: timpakan keburukan kami buat orang - orang yg mendzolimi kami, (arabnya: waj’al tsa’ranaa ‘ala man zhalamanaa) sama sekali tidak permasalahan, dan juga tidak menodai karakter rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang pemaaf.

karena, allah ta’ala melarang berkata - kata kesat secara terus cerah, kecuali untuk orang yang dizalimi.

allah tidak menggemari perkataan kurang baik, (yang diucapkan) dengan terus cerah kecuali oleh orang yang dianiaya. allah merupakan maha mendengar lagi maha mengenali. (qs. an nisa (4) : 148)

untuk orang yang hadapi kezaliman teman , terlebih musuhnya, hingga bukanlah salah, bukan pula aib, bila ia mengatakan keras lagi kesat, dan juga pula doa kurang baik kepada orang yang menzaliminya bagaikan hujjah dan juga penjelas kalau orang tersebut benar telah berbuat zalim.

disebutkan dalam tafsir  (AL) muyassar:
allah tidak menggemari seorang mengeraskan perkataan kurang baik dengan suara keras, namun dibolehkan untuk orang yang dianiaya kepada orang yang menganiaya pribadinya keburukan itu, buat menarangkan kezalimannya. (tafsir  (AL) muyassar, 2/146)

oleh karenanya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihati kita supaya hati - hati dengan doa orang dizalimi, karna tidak terdapat penghalang antara mereka dengan allah ta’ala.

mengatakan syaikh muhammad bin shalih  (AL) utsaimin rahimahullah:

tidak kenapa untuk manusia buat mendoakan orang yang telah menzaliminya sepanjang kandungan kezalimannya itu, bila ia berdoa buat orang yang menzaliminya sepanjang kandungan kezalimannya, hingga seperti itu yang bijak. dan juga, allah subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa orang yang dizalimi. (syarh riyadhush shalihin, 1/941. mawqi’ jaami’  (AL) hadits an nabawi)

rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada mu’adz bin jabal radhiallahu ‘anhu:

takutlah kalian terhadap doa orang yang teraniaya, karna tidak terdapat penghalang antara pribadinya dengan allah. (hr. bukhari nomor. 1496)

satu perihal yang tentu, kalau doa tersebut tidak nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tujukan buat sesama kalangan beriman, karena tidak bisa jadi dia dianiaya oleh orang - orang beriman, dan juga dia seorang diri amat mengasihi umatnya, namun doa itu dia tujukan kepada musuh - musuhnya, kalangan kuffar, yang telah menganiaya pribadinya dan juga membatasi da’wahnya. doa ini penggalan dari perilaku asyidda’u ‘alal kuffar (tegas terhadap orang - orang kafir) dan juga musuh.

allah ta’ala berfirman: “muhammad itu merupakan utusan allah dan juga orang - orang yang berbarengan dengan ia merupakan keras terhadap orang - orang kafir, namun berkasih sayang sesama mereka. ” (qs.  (AL) fath (48) : 29)

dulu, nabi isa ‘alaihissalam pula berdoa buat kaumnya yang durhaka: “jika engkau menyiksa mereka, hingga sebetulnya mereka merupakan hamba - hamba engkau, dan juga bila engkau mengampuni mereka, hingga sebetulnya engkaulah yang maha perkasa lagi maha bijaksana. ” (qs.  (AL) maidah (5) : 118)

sudah jadi sejarah, dan juga tidak terdapat satu juga yang menolaknya, kalau para ulama islam dari era ke era, tercantum di indonesia kala masa penjajahan dulu, mereka berdoa keburukan dan juga kehancuran untuk musuh - musuhnya.

itu seluruh bukan berarti umat islam tidak mempunyai kasih sayang, tidak pula bermakna kita anti perdamaian, namun benar seperti itu salah satu senjata orang berperang, senjata orang yang terjajah, ialah berdoa, yang berisi memohon kemenangan dari musuh, dan juga memohon kehancuran dan juga kekalahan ditimpakan kepada musuh. ini dibenarkan oleh syariat, ide, dan juga tradisi peperangan.

setelah itu, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan manusia sempurna. oleh karna itu, apa yang dikerjakannya menggambarkan fakta kesempurnaan kemanusiaannya.

kenabiannya tidak membatasi dia melaksanakan dan juga merasakan apa yang dicoba pula oleh manusia secara universal serupa; makan, minum, berkeluarga, sakit, tertawa, menangis, berkecil hati, marah, tersenyum, menyendiri, bersosial, sehat, terluka, sakit, dan juga kesimpulannya meninggal. kelebihan dia merupakan wahyu, mu’jizat, dan juga akhlaknya merupakan  (AL) quran.

allah ta’ala berfirman: “katakanlah: sebetulnya saya ini manusia biasa serupa kalian, yang diwahyukan kepadaku” (qs.  (AL) kahfi (18) : 110)

oleh karenanya, tidak apa - apa mengenakan doa ini secara utuh dan juga benar begitulah contoh dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. kemudian, dari mari kita ambil pelajaran sebaiknya jangan menzalimi kerabat kita, karena ia dapat aja berdoa buat kita dengan keburukan apa juga yang ia mau mengenai kita. demikianlah pelajaran yang dapat kita ambil.

wa shallallahu ‘ala nabiyyina wa ‘ala aalihi wa ashhabihi ajma’in.

wallahu a’lam






( sumber: faridnuman. com )
Share This :

Related Post